RSS

Kamis, 15 Mei 2014

BERBURU RUMAH KERANG dan INTAN PERMATA

Wajah baru Rumah Kerang (Senayan) dan perebut intan permata (kursi kepresidenan)

Dalam Konteks kali ini kita berbicara tentang politik, politik Indonesia,  seperti yang kita lihat di berbagai media baik elektronik maupun non-elektronik.  Ehk ada wajah baru di parlemen! Welcome to Senayan, mungkin ini kalimat yang sering di sebut-sebut oleh berbagai media massa kepada para wajah-wajah baru parlemen entah ini sindiran atau memang benar-benar ucapan selamat dan harapan. Dari berbagai partai memperebutkan sebuah kursi, kursi yang mempunyai banyak kesempatan, wuuu kesempatan apa itu?
Kita hanya bisa menebak, timbul banyak pertanyaan di benak kita sebagai masyarakat, apakah wajah parlemen baru ini pada lima tahun kedepan akan terbentuk satu wajah parlemen baru yang bersih, segar, bermutu tinggi, dan tanpa tipu daya ? atau sebaliknya ?  apakah tampilan wajah-wajah baru itu akan menjamin DPR ke depan akan lebih baik ? bagaimana dengan kualitas mereka? Bagaimana pula intregritas mereka ?
Ya, tentu kita sering mendengar banyak pihak yang meragukan hal itu. Sebab tidak sedikit para legislator itu berhasil melenggang ke Senayan karena faktor polesan konsultan bukan karena orisinalitas kemampuan dan kualitas. Kebanyakan mereka mengandalkan kemahiran konsultan untuk menjual nama mereka ke masyarakat pemilih, ya itu lah yang saya sebut mengutamakan median voter dan menimbulkan banyaknya free rider yang mengambil kesempatan besar ini untuk mendapat keuntungan super besar.
Yang menjadi persoalan selanjutnya, kehadiran para wajah baru ini tidak segan-segan berasal dari kaum tenar, tersohor , yaa bisa kita sebut artis. Dari pemain musik, komedian, dan berbagai golongan yang mungkin tidak semua dari mereka menguasai perpolitikan Indonesia. Apakah orang-orang Indonesia terbatas ? sehingga tidak ada pemuda-pemudi berwawasan luas, kualitas dan intregritas baik yang pantas duduk di rumah kerang alias Senayan. Welcome to senayan again for the new legislator. I hope you can work well to our country. Dont do corruption !
Nah selanjutnya, capres cawapres nih, berbagai macam pihak saling menjatuhkan partai lawan dan menagung-agungkan partai pilihannya. Para calon-calon pun tak ingin kalah untuk berusaha mendapatkan median voter terbanyak dengan cara berkoalisi salah satunya untuk memperebutkan intan permata, intan permata yang bisa menjadi pertahanan besar dalam membuat, memberikan dan memutuskan wewenang dan kebijakan, yah intan permata  ini bisa menjadi tempat berkuasa , intan yang bisa menguasai beberapa komponen lokasi yang menjadi satu kesatuan. Bisa kita ibaratkan sebagai sebuah laut , intan permata ini dapat berkuasa atas daerah wilayah paus, wilayah ikan kecil, wilayah piranha, wilayah para anemon anemon dan lain-lain.
Dalam pandangan berbeda, banyak Caleg, capres dan cawapres berkualitas justru tidak terpilih, mereka umumnya pantang berbuat curang, serta tidak ingin menggunakan konsultan. Saat melihat maraknya kecurangan, hal yang dikhawatirkan justru muncul banyaknya anggota parlemen melenggang ke kursi legislatif dari hasil kecurangannya. Namun tentu kita tidak boleh kehilangan harapan. Apapun kondisinya, munculnya banyak wajah baru hasil pemilu legislatif tetap patut disyukuri. Tugas kita untuk mengingatkan dan mengarahkan mereka agar mampu memutus mata rantai setan dengan politikus-politikus lama yang bermasalah. Jangan sampai muka-muka segar itu terperangkap dalam lilitan gurita parlemen yang selama ini sibuk menutupi kesalahan-kesalahan atau bopengnya sendiri.

I think, this is enough thank you!!

Salam Ukhuwah Islamiyah dari saya Ririn Nopiah  

0 komentar:

Posting Komentar

BERBURU RUMAH KERANG dan INTAN PERMATA

Wajah baru Rumah Kerang (Senayan) dan perebut intan permata (kursi kepresidenan)

Dalam Konteks kali ini kita berbicara tentang politik, politik Indonesia,  seperti yang kita lihat di berbagai media baik elektronik maupun non-elektronik.  Ehk ada wajah baru di parlemen! Welcome to Senayan, mungkin ini kalimat yang sering di sebut-sebut oleh berbagai media massa kepada para wajah-wajah baru parlemen entah ini sindiran atau memang benar-benar ucapan selamat dan harapan. Dari berbagai partai memperebutkan sebuah kursi, kursi yang mempunyai banyak kesempatan, wuuu kesempatan apa itu?
Kita hanya bisa menebak, timbul banyak pertanyaan di benak kita sebagai masyarakat, apakah wajah parlemen baru ini pada lima tahun kedepan akan terbentuk satu wajah parlemen baru yang bersih, segar, bermutu tinggi, dan tanpa tipu daya ? atau sebaliknya ?  apakah tampilan wajah-wajah baru itu akan menjamin DPR ke depan akan lebih baik ? bagaimana dengan kualitas mereka? Bagaimana pula intregritas mereka ?
Ya, tentu kita sering mendengar banyak pihak yang meragukan hal itu. Sebab tidak sedikit para legislator itu berhasil melenggang ke Senayan karena faktor polesan konsultan bukan karena orisinalitas kemampuan dan kualitas. Kebanyakan mereka mengandalkan kemahiran konsultan untuk menjual nama mereka ke masyarakat pemilih, ya itu lah yang saya sebut mengutamakan median voter dan menimbulkan banyaknya free rider yang mengambil kesempatan besar ini untuk mendapat keuntungan super besar.
Yang menjadi persoalan selanjutnya, kehadiran para wajah baru ini tidak segan-segan berasal dari kaum tenar, tersohor , yaa bisa kita sebut artis. Dari pemain musik, komedian, dan berbagai golongan yang mungkin tidak semua dari mereka menguasai perpolitikan Indonesia. Apakah orang-orang Indonesia terbatas ? sehingga tidak ada pemuda-pemudi berwawasan luas, kualitas dan intregritas baik yang pantas duduk di rumah kerang alias Senayan. Welcome to senayan again for the new legislator. I hope you can work well to our country. Dont do corruption !
Nah selanjutnya, capres cawapres nih, berbagai macam pihak saling menjatuhkan partai lawan dan menagung-agungkan partai pilihannya. Para calon-calon pun tak ingin kalah untuk berusaha mendapatkan median voter terbanyak dengan cara berkoalisi salah satunya untuk memperebutkan intan permata, intan permata yang bisa menjadi pertahanan besar dalam membuat, memberikan dan memutuskan wewenang dan kebijakan, yah intan permata  ini bisa menjadi tempat berkuasa , intan yang bisa menguasai beberapa komponen lokasi yang menjadi satu kesatuan. Bisa kita ibaratkan sebagai sebuah laut , intan permata ini dapat berkuasa atas daerah wilayah paus, wilayah ikan kecil, wilayah piranha, wilayah para anemon anemon dan lain-lain.
Dalam pandangan berbeda, banyak Caleg, capres dan cawapres berkualitas justru tidak terpilih, mereka umumnya pantang berbuat curang, serta tidak ingin menggunakan konsultan. Saat melihat maraknya kecurangan, hal yang dikhawatirkan justru muncul banyaknya anggota parlemen melenggang ke kursi legislatif dari hasil kecurangannya. Namun tentu kita tidak boleh kehilangan harapan. Apapun kondisinya, munculnya banyak wajah baru hasil pemilu legislatif tetap patut disyukuri. Tugas kita untuk mengingatkan dan mengarahkan mereka agar mampu memutus mata rantai setan dengan politikus-politikus lama yang bermasalah. Jangan sampai muka-muka segar itu terperangkap dalam lilitan gurita parlemen yang selama ini sibuk menutupi kesalahan-kesalahan atau bopengnya sendiri.

I think, this is enough thank you!!

Salam Ukhuwah Islamiyah dari saya Ririn Nopiah  

0 komentar:

Posting Komentar